PERNAHKAH mengenal nama pantai Puncak Guha? Sebuah pantai yang
berada di kawasan Garut Selatan ini, memang tidak seterkenal dengan
pantai-pantai lainnya di Kabupaten Garut. Namun untuk urusan keindahan alam,
Pantai Puncak Guha bisa melebihi pantai lainnya. Sayang, pantainya tidak bisa
diojayan lantaran pantainya cukup terjal dan dipenuhi batu karang.
Lokasi Pantai Puncak Guha tidak jauh dari Pantai Rancabuaya jaraknya
kurang lebih 2 km arah ke Pantai Santolo. Untuk mencapai pantai ini tak sulit,
selain di pinggir jalan lokasinya agak sedikit berada di dataran tinggi.
Jalannya lumayan cukup menanjak dengan tanah merah dengan pinggir kiri kanan
ditumbuhi rumput yang mulai menguning terpapar sinar matahari. Setelah beberapa
meter, nampak pintu gerbang kusam terbuat dari beberapa batang bambu. Di bagian
atas gerbang tertulis "Selamat Datang di Puncak Guha".
Sebagian pengunjung yang datang banyak yang berkomentar miring ketika
harus menaiki tanjakan ke Puncak Guha. Gurat kekecewaan nampak diraut wajah
para pengunjung. Namun kekecewaan para pengunjung langsung berubah, begitu
mereka tiba di Puncak Guha. Pemandangan Pantai Rancabuaya dan pantai-pantai di
sepanjang jalan Garut - Tasikmalaya terlihat begitu menakjubkan. Keagungan
Tuhan begitu kentara ketika berdiri di salah satu tebing yang menghadap pantai
Selatan Jawa.
Angin yang berhembus menerpa wajah, membuat siapapun merasakan kesejukan yang begitu kuat ditengah terik matahari. Sejumlah bangunan saung dan pagar sengaja dibangun di Puncak Guha. Sayang keberadaannya sudah mulai rusak. Temboknya banyak yang coplok marekplekan dimakan usia. Namun semuanya itu tidak menjadi pusat perhatian. Yang diperhatikan hanyalah pemandangan pantai yang begitu menakjubkan.
Padang rumput (savana) khas pantai nampak menghijau diselingi tanaman
pandan laut yang berduri memberikan pemandangan yang lain.
Konon, menurut masyarakat setempat, di bagian dinding yang menghadap
pantai selatan terdapat goa yang dipenuhi lalay atau codot. Tak heran
keberadaan puncak itu disebut Puncak Guha oleh masyarakat setempat. Sayang
penulis tidak sempat mengambil gambar guha lalay tersebut, karena tebing yang
cukup curam membuat hati agak ciut untuk turun ke bibir goa.
Melihat keindahan tiada tara, para pengunjung pun berlomba-lomba untuk
mengambil momen tersebut dengan kamera yang dimiliki maupun kamera handphone.
Sebagian besar dari peserta pun mencoba narsis minta difoto bareng didepan
kendaraannya masing-masing.
Menginjakkan kaki di Puncak Guha sekalipun hanya beberapa saat, namun
mampu memberi energi para pengunjung untuk kembali melanjutkan perjalanan ke
Pameungpeuk dan Cipatujah, yang jauhnya kurang lebih 90 km dari Puncak Guha.
Otak yang tadinya mumet selama di Rancabuaya, mendadak cair. Badan yang
tadinya pegel pun, kembali segar. Namun peluh masih tetap mengucur memenuhi
badan hingga lengket.
Puncak Guha lokasinya tidak begitu jauh dari Pantai Rancabuaya, kurang
lebih 2km ke arah timur. Pemandangan yang cukup indah inilah, sehingga banyak
orang mau berlama-lama ngajanteng di Puncak Guha. Seperti dilakukan Maman
bersama keluarganya. Datang menggunakan dua sepeda motor, Maman bersama isterinya
datang langsung dari Bungbulang Garut sambil membawa bekal makanan. Agar perut
tidak kemasukan angin, Maman sengaja membawa ayam mentah untuk dibakar di
Puncak Guha. Lengkap sudah pelesiran Maman ke Puncak Guha.
"Saya sering ke Puncak Guha. Pemandangannya cukup menakjubkan,
sehingga saya tidak bosan untuk datang kembali ke Puncak Guha. Apalagi datang
bersama keluarga," terangnya.
Setelah badan kembali segar, kami pun melanjutkan perjalanan ke
Pameungpeuk dan Cipatujah. Kami terpaksa menyimpan rasa kecewa yang cukup
mendalam dipuncak tersebut. Namun kami beruntung berhasil membawa sejuta memori
kenangan keindahan Puncak Guha yang baru pertama kali menginjakan kaki disana.
0 Komentar:
Posting Komentar